Berapa standar harga jasa desain grafis profesional yg ideal ? ato berapa sih standar harga ideal jasa desain grafis profesional itu ? Standar harga jasa desain grafis profesional masih merupakan misteri, mari kita bongkar sedikit demi sedikit. Buat Anda yang suka mengerjakan proyek desain secara freelance atau memang sedang menjalankan rutinitas pekerjaanfreelance desain, dan masih baru sekali alias newbie, mungkin ingin tau berapa standar harga yang sepantasnya ditetapkan pada saat kita dapetin custommer atau klien. Ideal berarti tidak terlalu mahal dan juga gak terlalu murah. Sedang-sedang saja.
Masalah harga dari dulu sampai sekarang menjadi misteri. Betapa tidak, setiap orang punya keahlian masing-masing sekaligus penawaran yang bermacam-macam pula. Ada yang sangat ahli dan profesional dalam bidangnya. Tentu akan berbeda dengan harga yang akan ditawarkan oleh desainer newbie yang belum dikenal dan kurang dipercaya. Tidak mungkin desain bagus dicapai dengan proses yang sederhana. Waktu pengerjaan akan bertambah dan wawasan si desainer juga cukup punya andil dalam hasil yang dicapai. Harga yang mahal akan sebanding dengan hasil desain yang didapatkan. Kami sangat yakin bahwa harga desain itu unik demikian pula hasil desain yang didapatkan. Ada yang sangat cocok dengan keinginan ada pula yang hanya beberapa brief saja yang dibuat. Ini semua berkaitan dengan kredibilitas, kemampuan dan jam terbang.
Hal yang mempengaruhi harga desain:
1. Proses desain.
2. Indeks / standar harga per jam kerja.
3. Investasi
4. Awwards, jam terbang, pengalaman, deadline, jumlah pemesanan, antrian pekerjaansementara tidak dimasukkan karena bersifat personal.
I. Apa saja proses desain itu
Dulu kami pernah mengulas tentang mengapa jasa desain grafis tidak murah dan rumus harga desain yang dipakai sebagi patokan dasar dalam menentukan berapa harga desainer profesional dan ahli. Ternyata itu belum cukup jitu untuk menjawab pertanyaan dibalik misteri pricing. OKe. Kita akan bahas dulu proses desain sehingga kita tahu seberapa rumit pekerjaan seorang desainer.
Tidak seperti bentuk seni terapan lainnya, desain grafis tidak hanya tentang mengambil kertas dan pena seketika itu pula membiarkan ide mengalir seenaknya saja. Seorang desainer grafis berfungsi untuk membantu mengkomunikasikan antara keinginan klien (pengusaha atau perusahaan ) dan calon konsumen. Dapat pula desainer menjadi jembatan penting untuk dapat menceritakan keinginan si penjual ke para calon pelanggan dalam bentuk media grafis. Sampai-sampai dikatakan bahwa tidak adanya desainer grafis yang handal akan dapat menghilangkan potensi besar dalam penjualan. Marketing sangat terbantu adanya desainer grafis. Alat bantu penjualan semakin lengkap dan memudahkan kinerja marketing.
Anda bisa bayangkan jika brosur yang dibuat tanpa adanya desainer grafis. Plain, tak teratur, tidak enak dilihat, jelek dan biasa-biasa saja. Padahal brosur adalah alat penting untuk menginformasikan adanya poduk Anda sekaligus mengantarkan pesan Anda tentang profil produk. Para pelanggan yang melihat brosurnya saja jelek bisa-bisa mengartikan produk Anda juga jelek. Sebuah penelitian mengatakan bahwa 30% otak manusia dalam menentukan sesuatu berdasarkan penglihatannya.
If brain space indicates the importance of a sense, then vision is the most important. Roughly 30 percent of neurons in the brain’s cortex are devoted to vision, compared with 8 percent for touch, and 2 percent for hearing. via natgeo
1. Analisa Brief
Analisa brief adalah sistematisasi proses desain grafis yang digunakan untuk memahamikeinginan klien. Seringkali disini dilakukan tanya jawab. Semakin Anda membuka pikiran untuk menjelaskan kebutuhan si desainer semakin desain Anda akan mendapatkan hasil maksimal. Jangan pernah menutup-nutupi hal penting yang berhubungan dengan fact produk / perusahaan Anda. Semakin lengkap semakin bagus. Mulai dari persyaratan teknis, target pemirsa, anggaran dan tenggat waktu, profile produk / perusahaan, dan sebagainya.
2. Brainstroming
Brainstorming dalam sistematisasi proses desain grafis dipakai sebagai manifestasi brief yang dimaksudkan untuk mendefinisikan kebutuhan desain. Pada proses ini seringkali digunakan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan yang berada diluar brief namun masih berhubungan.
Penelitian singkat juga dilakukan. Seperti desain, campaign, sistem dari kompetitor, tren desain, isu terkait, penggalian
inspirasi, dan serangkaian fakta terkait brief. Itu semua dipelajari untuk mengetahui bagaimana desain harus dibuat. Banyak pula profesional desainer meyakini bahwa dengan langsung bekerja setelah semua detil diterima tidak menghasilkan hasil yang terbaik. Sebaliknya, Anda mungkin memerlukan waktu sesaat untuk menemukan ide kreatif dan inspirasi.
Scoope of work dan room for improvement benar-benar digali untuk menciptakan hasil projek desain yang pas sesuai brief. Brainstorming merupakan proses mengambil inspirasidan merancangnya kedalam bentuk yang dapat dimasukkan ke dalam desain.
3. Proses Kreatif
Dilakukan langsung setelah mendapatkan inspirasi dari proses brainstorming. Hasil proses keratif ini bisa berupa konsep, sistem, dan metodologi.
4. Draft
Draft adalah proses desain yang digunakan untuk mencitrakan secara kasar (menggambar) hasil proses kreatif.
5. Pembuatan desain
Dalam tahap ini hasil draft yang sudah disetujui akan dibuatkan desainnya secara lebih bagus dan terlihat lebih hidup. kalau kami mngartikan ini adalah menjadikan file digital dan fine art.
6. Revisi
Dilakukan oleh pihak klien (pemesan desain) untuk melihat apakah desain yang dibuat telah sesuai dengan keinginan dan jati diri perusahaan. Proses revisi bisa dilakukan diantara proses kreatif pada point 3 sampai hasil jadi alias final artwork.
7. Final artwork / readi to print
Dipakai untuk menyiapkan kebutuhan percetakan. Seperti separasi, penentuan standar penggunaan desain, penulisan filosofi, pembuatan warna black and white, pemeriksaan cek
warna desain yang sudah dipilih, cek kualitas foto2 yang digunakan, proses postcript file, proses ke PDF high quality, final print, pengiriman data ke klien.
Oke, setelah Anda tahu prosesnya yang sedemikain rumit dan kadang menghabiskan banyak waktu itu mari kita bahas seberapa pantas mereka, para desainer dibayar. Info harga jasa desainer pro ini akan bermanfaat buat Anda yang memang belum tau dan berminat menggunakan jasa desain grafis.
II. Indeks per jam kerja
Donni, adalah desainer yang baru lulus dari sekolah desian produk S1 di jakarta. Donni melamar pekerjaan desainer grafis disebuah agency ternama. Sebelumnya dia telah mengadakan penelitian sederhana tentang pekerjaan dan gaji desainer. Termasuk gaji UMR di Jakarta. Akhirnya dia tahu bahwa rata-rata gaji seorang desainer baru lulus adalah sekitar Rp. 2,5 sampai Rp. 5 jt.
Berapa index per jam kerja Donni? Kita anggap saja Donni menginginkan gaji 4 jt perbulan, maka:
Jam kerja: 8 jam / hari (minus istirahat)
Jumlah hari kerja sebulan: 24 hari. (bergantian sabtu kadang libur kadang tidak)
Jadi index per jam kerja Donni:
Rp. 4.000.000 / 8 / 24 = Rp. 20833,-
Kita bulatkan aja biar gampang: Rp. 21.000,-
Sehingga dapat ditulis indeks per jam Donni adalah Rp. 21.000,-
III. Investasi
Adalah keseluruhan alat dan pengeluaran terkait yang dapat mempengaruhi perkerjaan. Misal depresiasi penggunaan AC, Komputer, Telepon, Internet dan Listrik. Unuk kemudahan kita bulatkan saja atau dibuat bundle seharga Rp. 300.000,-
Suatu ketika Donni mendapatkan order desain logo. Klien pertamax nih, harus dipuasin nih, berharap order bakal berkelanjutan..(maunya… ha… ha… ) Sekedar informasi, profesional di sini bukan berarti ahli dan hebat, melainkan pekerjaan utama adalah desain untuk cari uang.
Lantas, Berapa harga desain Donni ?
- Analisa brief 4 jam
- Brainstorming 6 jam
- Proses kreatif 5 jam
- Draft 4 jam
- Pembuatan desain 8 jam
- Revisi 12 jam
- Final artwork 14 jam
- Total proses = 53 jam
Rumus indeks kerja x total proses kerja + investasi
jadi 21.000×53+300.000 = Rp. 1.413.000,-
Maka dapat dikatakan secara sederhana bahwa standar harga desain Donny adalah Rp. 1.413.000,-
By Lizard Wijanarko